TIMES PURBALINGGA, PURBALINGGA – Gabungan Barisan Aliansi Rakyat Purbalingga (Baralingga) menggelar mimbar bebas di depan Polres Purbalingga pada Sabtu siang (30/8) berakhir ribut. Aksi yang dimulai pukul 14.00 WIB ini merupakan buntut dari gelombang protes nasional terkait kenaikan tunjangan anggota DPR di tengah kesulitan ekonomi yang mendera rakyat.
Berbagai elemen masyarakat Purbalingga, mulai dari driver ojol, pelaku UMKM knalpot, pelajar, buruh, tani, hingga mahasiswa, tumpah ruah menyuarakan kekecewaan mereka. Edi Nurmanto, perwakilan pengusaha knalpot Purbalingga, dalam orasinya menyampaikan bahwa masyarakat merasa dikhianati oleh wakil rakyat yang justru menikmati kenaikan tunjangan di saat rakyat kesulitan mencari nafkah.
"Kami merasa dikhianati! Di saat ekonomi sulit, DPR malah enak-enakan naikkan tunjangan. Bubarkan saja DPR!" seru Edi dengan nada geram.
Awan Arrafik, Presiden BEM Unperba yang juga menjadi salah satu koordinator aksi, menegaskan bahwa Baralingga hadir sebagai wadah aspirasi masyarakat Purbalingga. Selain menuntut pembubaran DPR, mereka juga mendesak reformasi di tubuh DPR dan Polri.
"Kami menuntut reformasi total! DPR dan Polri harus berbenah diri. Jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongan," tegas Awan.
Aksi ini juga dipicu oleh insiden pelindasan driver ojol dan penembakan demonstran di Solo yang menambah bara kemarahan masyarakat. Sayangnya, aksi yang awalnya berjalan damai ini berakhir ricuh. Massa yang semakin emosional terlibat bentrok dengan aparat kepolisian hingga menyebabkan kerusakan di Polres Purbalingga.
Sekitar pukul 16.00 WIB, aparat kepolisian membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata. Tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Situasi di Purbalingga saat ini masih tegang. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kericuhan ini dan berjanji akan menindak tegas pelaku provokasi. Sementara itu, Baralingga menyatakan akan terus melakukan aksi serupa hingga tuntutan mereka dipenuhi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Merasa Dikhianati, Barisan Rakyat Purbalingga Tuntut Bubarkan DPR
Pewarta | : Ragil Surono |
Editor | : Deasy Mayasari |