TIMES PURBALINGGA, GOWA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan) menyatakan, kegiatan manasik haji menjadi momen penting bagi calon jemaah untuk memperdalam pemahaman mereka terkait tata cara ibadah, sekaligus memperkuat kesiapan spiritual dan sosial menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
Hal ini disampaikan saat menghadiri acara manasik haji bagi 599 jemaah haji Indonesia asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan di Masjid Agung Syekh Yusuf, Jumat (25/4/2025).
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Deputi Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi Penyelenggaraan Haji Harun Al Rasyid, Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Arfi Hatim, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan Ali Yafid, serta Bupati Gowa Husniah Talenrang.
Dalam sambutannya, Gus Irfan memperkenalkan konsep Tri Sukses Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang menjadi visi strategis BP Haji.
“Tiga pilar utama ini meliputi sukses dalam pelaksanaan ritual, sukses dalam membangun ekosistem ekonomi, serta sukses dalam membentuk peradaban dan keadaban,” jelas Gus Irfan.
Ia menjabarkan bahwa sukses ritual berarti memastikan jamaah melaksanakan ibadah dengan aman, khusyuk, dan damai. Sukses ekosistem ekonomi mengoptimalkan potensi haji dan umrah untuk mendorong pertumbuhan UMKM halal, industri logistik, layanan keuangan syariah, hingga teknologi pelayanan. Sedangkan sukses peradaban dan keadaban bertujuan membentuk jamaah sebagai duta Islam yang mengedepankan sikap bersih, tertib, toleran, dan moderat.
Gus Irfan juga memperkenalkan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), lembaga baru bentukan Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan, BP Haji akan menjadi otoritas tunggal penyelenggaraan ibadah haji nasional mulai tahun 2026, setelah revisi Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 selesai.
“Mungkin masyarakat belum banyak tahu tentang BP Haji. Ini adalah terobosan Presiden Prabowo untuk memastikan ibadah haji tidak hanya berfokus pada ritual, tapi juga berdampak luas bagi bangsa dan umat. Untuk tahun ini, penyelenggaraan haji masih dipegang oleh Kementerian Agama, namun mulai 2026 akan beralih ke BP Haji,” ujar Gus Irfan.
Sementara itu, Kepala Kemenag Gowa, Jamaris, dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah calon jemaah haji dari Kabupaten Gowa pada musim haji 1446 H ini mencapai 599 orang, yang akan diberangkatkan dalam tiga kloter, yakni kloter 5, 6, dan 41.
Jamaris juga mengungkapkan bahwa hingga 24 April 2025, jumlah pendaftar haji di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 21.120 orang, dengan estimasi masa tunggu hingga 38 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Husniah Talenrang menyampaikan rasa syukur atas meningkatnya jumlah pendaftar haji di Gowa setiap tahun. Ia menilai fenomena ini sebagai cerminan stabilitas ekonomi masyarakat dan meningkatnya kesadaran beragama.
“Alhamdulillah, tren pendaftaran haji di Gowa terus meningkat. Ini adalah hasil dari kerja sama pemerintah, dunia usaha, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan dalam membangun Gowa sebagai daerah yang religius dan sejahtera,” tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kepala BP Haji Paparkan Tiga Pilar Kesuksesan Haji Berkualitas
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |