Berita

Korban Meninggal Dunia Amukan Pecatan Polisi Thailand Menjadi 38 Orang

Jumat, 07 Oktober 2022 - 14:51
Korban Meninggal Dunia Amukan Pecatan Polisi Thailand Menjadi 38 Orang Seorang kerabat korban menangis di luar di Pusat Anak Uthai Sawan yang diserang oleh penyerang tunggal di kota Nongbua Lamphu, timur laut Thailand, Jumat pagi, 7 Oktober 2022. (FOTO: Bangkok Post)

TIMES PURBALINGGA, JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia akibat amukan pecatan polisi Thailand, mantan sersan Panya Khamrab, bertambah menjadi 38 termasuk dirinya, istri serta seorang anaknya dan  24 anak-anak.

Tiga anak, semuanya berusia 3 tahun, selamat dari tragedi itu, Sunmae, Ammy dan Mick.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha akan mengunjungi gedung tempat pusat penitipan anak Uthai Sawan di kota Nongbua Lamphu, timur laut Thailand.

Raja Thailand dijadwalkan mendarat di bandara Udon Thani, Jumat malam ini sebelum menuju ke rumah sakit Nong Bua Lamphu dan Udon Thani.

Serangan senjata dan pisau pada hari Kamis oleh seorang mantan polisi dimulai di sebuah taman kanak-kanak di distrik Na Klang dan berakhir dengan 38 orang tewas, termasuk 24 anak-anak. Sepuluh orang terluka dalam serangan itu, delapan di antaranya dalam kondisi kritis.

Semalam, peti mati yang membawa mayat para korban, termasuk 23 anak-anak, telah tiba di kamar mayat di Udon Thani, kota terdekat dengan distrik pedesaan yang terkoyak oleh amukan tiga jam pada hari Kamis itu.

Amukan-Polisi-Thailand-2.jpgPara pejabat menyiapkan karpet merah di provinsi Nong Bua Lam Phu menjelang kedatangan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. (FOTO: The Thaiger)

Sementara itu sejak Jumat pagi tadi, bendera setengah tiang dikibarkan di gedung-gedung pemerintahan sebagai tanda berkabung atas salah satu hari paling mematikan dalam sejarah Thailand dekade ini.

Panya Khamrab memulai aksi sadisnya itu pukul 12.30 an, dan semua horor itu berakhir sekitar pukul 15.00 setelah Panya Khamrab menembak dirinya sendiri usai menembak istri dan salah satu anaknya yang berumur 3 tahun.

Setelah polisi melakukan penyelidikan dan mengevakuasi para korban ke rumah sakit barulah diketahui, bahwa sebagian besar para korban itu meninggal dunia akibat penganiayaan dengan senjata tajam.

Dalam aksinya itu, Panya Khamrab mempersenjatai dirinya dengan pistol kaliber 9 mm dan pisau. 

Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jendral (Pol) Damrongsak Kittiprapat mengatakan kepada wartawan bahwa Panya Khamrab adalah mantan sersan polisi, dan diskors sejak Januari 2022 kemudian dipecat pada bulan Juni karena penggunaan narkoba.

Dia mengatakan penyerang, yang menggunakan pistol yang dibeli secara legal itu, telah diadili atas tuduhan narkoba.

Damrongsak Kittiprapat juga menambahkan, bahwa Panya Khamrab dalam keadaan gila, tetapi tidak diketahui apakah itu terkait dengan narkoba.

Saksi Paweena Purichan, 31, mengatakan Panya Khamrab terkenal di daerah itu sebagai pecandu narkoba.

Dia mengatakan kepada AFP,  bahwa dia mengetahui waktu itu Panya Khamrab mengemudikan kendaraannya dengan tidak menentu saat dia melarikan diri dari tempat kejadian.

"Ia kemudian menabrak sebuah sepeda motor hingga dua orang pengendaranya terlempar dan terluka. Saya segera kabur darinya. Ada darah di mana-mana."

Ibu dari Panya Khamrab mengatakan kepada kepolisian bahwa putranya itu telah pergi ke pengadilan untuk sidang kasus narkoba pada Kamis pagi. "Setelah meninggalkan pengadilan, dia tampak stres, menelan obat-obatan dan mulai merasa paranoid," kata ibu itu seperti dikutib dari Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Letnan Jenderal (Pol) Torsak Sukwimol

Hingga siang ini di sekitar gedung kecil tempat dimana dua hari lalu puluhan anak-anak prasekolah bermain masih diliputi duka. Para pejabat berseragam putih dengan ban lengan hitam menggelar karpet merah untuk kunjungan raja.

Sederet orang tua yang patah hati juga tampak meletakkan mawar putih di tangga kamar bayi saat matahari terbit menyinari mereka Jumat pagi.

Dua cucu Buarai Tanontong yang berusia tiga tahun termasuk di antara mereka yang meninggal dunia di kamar bayi ketika penyerang mendobrak pintu.

"Saya tidak bisa tidur. Saya tidak berpikir bahwa itu akan menjadi dua cucu saya," katanya sambil mencengkeram bahu putrinya yang menangis dan tidak bisa dihibur.

Sebelumnya seorang perwakilan istana meletakkan karangan bunga dari keluarga kerajaan di pintu masuk kamar bayi.

Korban meninggal dunia akibat amukan pecatan polisi Thailand, mantan sersan Panya Khamrab itu Jumat ini bertambah menjadi 37 setelah mereka yang kritis akhirnya tak tertolong. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Purbalingga just now

Welcome to TIMES Purbalingga

TIMES Purbalingga is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.