TIMES PURBALINGGA, PONOROGO – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menorehkan sejarah baru dalam pengakuan terhadap dunia pendidikan Islam.

Dalam Malam Anugerah Pesantren Award 2025 yang digelar perdana pada Senin (20/10/2025), salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Imam Zarkasyi, dinobatkan sebagai penerima Lifetime Achievement Award (Penghargaan Prestasi Seumur Hidup).

​Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada KH Imam Zarkasyi secara anumerta, diterima oleh perwakilan keluarga dan keturunan beliau, sebagai bentuk penghormatan negara atas dedikasi dan warisan monumental beliau bagi pendidikan dan moral bangsa.

KH. Imam Zarkasyi masuk dalam jajaran delapan tokoh ulama besar lintas ormas dan generasi yang dianggap telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk umat Islam Indonesia.

​Pengakuan Negara atas Revolusi Pendidikan Gontor

​Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Amien Suyitno dalam sambutannya menegaskan bahwa Pesantren Award merupakan bentuk apresiasi resmi negara terhadap perjuangan panjang pesantren dalam mencetak generasi berilmu dan berakhlak.

Khususnya, penghargaan kepada KH. Imam Zarkasyi adalah pengakuan atas peran sentralnya dalam merevolusi sistem pendidikan pesantren.

​Kiai Imam Zarkasyi, bersama dua saudaranya (KH. Ahmad Sahal dan KH. Zainuddin Fananie) yang dikenal sebagai Trimurti Gontor, merupakan arsitek utama yang mengubah pesantren tradisional menjadi lembaga modern yang mandiri dan berkarakter.

​Inti dari warisan beliau yang diakui secara luas adalah, pengelolaan pendidikan dengan sistem Kulliyyatu-l-Mu’allimin al-Islamiyah (KMI), sebuah sekolah guru Islam yang terpadu dan bermutu tinggi, yang menjadi model bagi ratusan pesantren modern di Indonesia dan Asia Tenggara.

Konsep filosofis Panca Jiwa (Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah, dan Kebebasan) yang menjadi ruh dalam mendidik santri agar siap menjadi pemimpin umat tanpa terikat pada kepentingan politik praktis atau golongan tertentu.

​Ketua Dewan Juri, Alissa Wahid, menyebut para peraih Lifetime Achievement sebagai "guru bagi kemanusiaan". Ia menilai dedikasi para ulama seperti Kiai Imam Zarkasyi adalah sumber keabadian yang mengajarkan bahwa keberhasilan spiritual dan sosial lahir dari ketulusan.

KH Imam Zarkasyi salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (Foto:PMDG for TIMES Indonesia)

​Kolaborasi Lintas Organisasi Membangun Bangsa

​Penghargaan Lifetime Achievement ini juga menjadi sorotan karena berhasil menyatukan pengakuan terhadap ulama dari berbagai latar belakang organisasi Islam besar.

Selain KH. Imam Zarkasyi dari Gontor, kategori ini juga menghormati tokoh-tokoh besar seperti KH. A. Sahal Mahfudz dan KH. Achmad Shiddiq (dari Nahdlatul Ulama), serta KH. Ahmad Azhar Basyir dan KH. AR. Fachruddin (dari Muhammadiyah).

​Hal ini menggarisbawahi komitmen Kemenag untuk mengakui kontribusi ulama secara menyeluruh, di mana warisan Tri Murti Gontor kini sejajar dihormati bersama dengan tokoh-tokoh pendiri ormas Islam terbesar lainnya.

Anugerah ini secara simbolis menegaskan bahwa pesantren, dalam semua bentuk dan coraknya, adalah pilar utama sistem pendidikan nasional dan moralitas bangsa. (*)