https://purbalingga.times.co.id/
Berita

Gas Air Mata Warnai Ricuh di Liga Argentina, Satu Orang Meninggal

Jumat, 07 Oktober 2022 - 13:19
Gas Air Mata Warnai Ricuh di Liga Argentina, Satu Orang Meninggal Penonton masuk ke lapangan saat polisi menembakkan gas air mata di pertandingan Gimnasia La Plata vs Boca Juniors, Kamis (6/10/20222) waktu setempat (Foto: The West Australian/AP)

TIMES PURBALINGGA, JAKARTA – Setidaknya satu orang dilaporkan meninggal di pertandingan Liga Argentina antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors, Kamis (6/10/2022) waktu setempat. Gas air mata pun mewarnai bentrok antara polisi dengan suporter.

Otoritas setempat dan saksi mata mengungkapkan jika fans Gimnasia, yang bertindak selaku tuan rumah, mencoba masuk stadion yang sudah penuh sesak. Polisi pun dipaksa menembakkan peluru karet hingga gas air mata untuk memukul mundur massa.

Laga sendiri dihentikan oleh wasit Hernan Mastrangelo saat baru memasuki menit kesembilan. Melalui Twitter, otoritas liga menyatakan jika keputusan wasit itu diambil karena ia merasakan kurangnya aspek keamanan.

Para pemain pun bergegas memasuki ruang ganti, sementara penonton berhamburan masuk ke lapangan demi menghindari gas air mata yang dilepaskan polisi.

Pejabat Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni menyatakan, "Sayangnya satu orang meninggal. Dia meninggal karena masalah jantung." Namun Berni sendiri tak merinci situasi dan kondisi dari meninggalnya korban.

Pertandingan di Juan Carmelo Zerillo Stadium, La Plata ini sendiri hanya diisi oleh fans Gimnasia. Itu karena pemerintah provinsi Buenos Aires sudah melarang adanya suporter tamu sejak 2013 lalu karena seringnya terjadi aksi kekerasan.

Sejumlah fans mengklaim jika pihak penyelenggara pertandingan mencetak tiket lebih banyak dari seharusnya. Ini menyusul antusiasme suporter yang ingin melihat langsung duel dua tim yang tengah berburu gelar juara di Argentina.

Hingga saat ini belum ditentukan kapan laga ini akan dilanjutkan.

Ironisnya, insiden di Liga Argentina ini muncul kurang dari sepekan dari tragedi Stadion Kanjuruhan Malang di mana polisi juga menembakkan gas air mata yang berbuntut pada meninggalnya ratusan suporter. FIFA sendiri sudah melarang gas air mata di sekitar stadion demi menghindari situasi lebih berisiko. (*)

Pewarta : Tria Adha
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Purbalingga just now

Welcome to TIMES Purbalingga

TIMES Purbalingga is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.